Sumber |
Entah kenapa, soal UN dari tahun ke tahun selalu bocor. Padahal pemerintah sudah menyegelnya dengan ketat. Dimasukkan ke dalam plastik, plastik itu di masukkan lagi kedalam plastik sebanyak 10 lapis dan dilakban dengan rapi. Setelah itu, plastik dimasukkan lagi ke dalam kardus sebanyak 10 lapis dan lagi-lagi dilapisi dengan lakban dengan rapi. Ketika proses pengepackan sudah selesai dan dikirim ke berbagai provinsi dan kabupaten, desas-desus soal dan kunci jawaban bocor juga menyebar ke seantero Indonesia. Hal tersebut memang benar adanya! Buktinya temen gue, Roi (nama sebenarnya), berhasil mendapatkannya dalam bentuk file Adobe Reader. Seperti yang kita tahu, pastinya temen gue Roi harus membayarnya dengan sejumlah uang sesuai kesepakatan kita bersama.
Gue sempat memikirkan beberapa kemungkinan yang membuat soal tersebut bocor, beberapa di antaranya adalah :
- PERCETAKANIni adalah kemungkinan pertamanya. Karena soal UN yang dikirim ke setiap provinsi itu terbatas, maka soal tersebut harus dicopy lagi di percetakan. Di sinilah pihak nakal menggunakan kesempatan. Mereka mengcopy lebih dari yang ditargetkan untuk di jual-belikan.
- PEMBUAT SOALKalo yang ini hanya terkaan gue belaka. Siapa tahu yang membuat soal UN mempunyai ingatan yang luar binasa supernya. Ia mengingat semua soal yang telah dibuatnya dan mengingat option alias pilihan A-B-C-D-nya. Setelah selesai menunaikan tugasnya, ia pulang ke rumah. Di rumah, orang itu mengetik ulang apa yang telah ia ingat. Niat jahat pun timbul dan langsung saja ia menjual-belikan soal tersebut untuk mendapatkan uang plus-plus
- KURANG GAJIBisa saja oknum-oknum yang berkaitan dengan pembuatan dan penyebaran soal UN kekurangan gaji dalam melaksanakan tugasnya sehingga oknum tersebut mencari tambahan dengan cara menjual salinan soal dan membuat kunci jawabannya. Entah bagaimana caranya, karena kepepet butuh duit, orang bisa melakukan sesuatu diluar kemampuan orang biasa.
Karena hal tersebut, gue berpikir keras. Bagaimana caranya agar hal soal tersebut tidak bocor. Dan inilah jawabannya.
Klik untuk memperbesar |
hmm..
BalasHapustidak ada sistem yang tidak retak.. :)
Btul sobat, desakan ekonomi bisa menjadi alasan utamanya
BalasHapus